IKLAN BAWAH
Glaukoma disebut sebagai si pencuri penglihatan. Penyakit
ini tidak memiliki gejala khusus namun bisa menyebabkan kebutaan jika tak
ditangani.
dr Emma Rusmayani, SpM dari Jakarta Eye Center Kedoya menjelaskan bahwa secara
definisi merupakan salah satu penyakit yang menyerang saraf mata. Peningkatakan
tekanan bola mata menyebabkan kerusakan saraf yang mengurangi luas penglihatan
dan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan kebutaan.
"Disebut sebagai si pencuri penglihatan karena penyakit ini tidak
bergejala. 80 Persen pasien tidak mengalami gejala apapun kecuali tekanan
tinggi pada bola mata yang menyebabkan kerusakan saraf mata dan membuat
kehilangan luas penglihatan," tutur dr Emma kepada detikHealth beberapa
waktu lalu.
Dijelaskan dr Emma, glaukoma berbeda dengan katarak yang menurunkan ketajaman
penglihatan akibat kekeruhan di lensa mata. Pada kasus glaukoma, seseorang akan
kehilangan luas penglihatan sedikit demi sedikit akibat tekanan yang tinggi
pada bola mata.
Normalnya, tekanan pada bola mata berada di angka sekitar
20-21 mmHg. Pada kasus glaukoma, tekanan yang tinggi hingga di atas 30 mmHg
bisa terjadi tanpa adanya gejala apapun.
Tekanan tinggi pada bola terjadi karena adanya penumpukan cairan mata di
saluran trabecular yang terletak di depan iris. Penumpukan cairan trabekular
menyebabkan bola mata tertekan ke segala arah dan merusak saraf mata yang ada
di bagian belakang.
"Makanya bukan ketajaman penglihatannya yang berkurang, tapi luas
penglihatannya. Pasien glaukoma ada juga yang matanya tetap tajam hingga 100
persen tapi hanya bisa melihat di tengah saja, bagian pinggir tidak kelihatan,
harus cari-cari dulu," tambahnya lagi.
Glaukoma juga bisa disebabkan karena komplikasi penyakit lain. Infeksi pada
mata, diabetes melitus dan hipertensi merupakan tiga penyakit utama yang bisa
meningkatkan tekanan pada bola mata dan menyebabkan glaukoma.
"Ini disebut sebagai glaukoma sekunder, yang terjadi akibat pengaruh dari
luar yang menyebabkan tekanan bola mata meningkat. Bisa terjadi pada siapa saja
termasuk bayi, anak-anak dan orang dewasa," ungkapnya lagi.
Ulasan khas detikHealth kali ini akan membahas seputar glaukoma, termasuk
bagaimana penanganannya dan apakah glaukoma bisa disembuhkan. Simak terus
detikHealth hari ini ya.