IKLAN BAWAH
Tidak seperti saat ini, pada zaman dahulu ayam dan elang hidup rukun dan damai. Mereka saling tolong menolong bila ada salah satu dari mereka yang sedang kesusahan. Sampai pada suatu hari, induk ayam harus menghadiri suatu pesta salah satu pembesar bangsa ayam. Induk ayam bingung karena tidak mempunyai perhiasan yang pantas untuk dipakai. Jangankan untuk membeli perhiasan, untuk makan anak-anaknya saja serba kekurangan. Induk ayam mempunyai sifat sombong, ia tidak mau mengakui keadaannya yang miskin, yang induk ayam inginkan adalah disanjung, dihormati dan dianggap kaya oleh semua bangsa ayam.
Maka pergilah induk ayam ke rumah induk elang guna meminjam cincin berlian. Setelah memikirkan masak-masak, dengan berat hati induk elang meminjami cincin berlian itu kepada induk ayam, walaupun dengan perasaan cemas dan takut hilang. Segeralah induk ayam pulang dan bersiap-siap pergi ke pesta. Dengan tersenyum-senyum sambil berjalan ke pesta, induk ayam memandangi cincin yang agak kelonggaran itu karena jari induk elang lebih besar sedikit dibandingkan jari induk ayam.
Sesampainya di pesta, induk ayam sibuk memamerkan cincin di jari manisnya terhadap semua kerabat yang disalaminya. Hingga tak terasa, pesta hampir usai ketika saat itu induk ayam baru menyadari bahwa cincin berliannya hilang. Induk ayam mencoba mencari dengan cara menanyakan pada semua tamu yang tadi dipamerinya cincin itu, tetapi jawabannya selalu mengecewakan. Ketika menuju ke rumahnyapun, ia berusaha mencari dengan mengais-ngais setiap tanah yang tadi dilewatinya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tetap saja induk ayam belum berhasil menemukan cincin berlian kepunyaan induk elang itu. Padalah induk ayam sudah sekuat tenaga mencarinya, sampai tidak makan selama dua hari karena sibuk mencari cincin itu. Induk ayam terus mengais, mengais dan mengais tanah guna mencari keberadaan cincin itu. Induk elang sangat marah besar karena cincin berliannya dihilangkan oleh induk ayam. Induk ayam hanya bisa menyesali diri.
Karena keinginannya untuk disanjung, dihormati dan dianggap kaya oleh semua orang menjadi penyebab permusuhan antara dirinya dan induk elang. Karena cincin itulah mereka menjadi bermusuhan sampai sekarang. Karena kejadian itulah maka sampai saat ini ayam selalu mengais-mengais tanah untuk mencari cincin berlian elang yang dihilangkannya sekaligus mencari makan.
Sejak kejadian itu juga elang selalu mencari kesempatan untuk menangkap anak-anak ayam. Anak ayam selalu dianggapnya sebagai ganti cincin berlian yang telah hilang itu. Karenanya, setiap elang terbang di angkasa, segera saja induk ayam mengumpulkan anak-anaknya untuk berlindung di bawah sayapnya agar terlepas dari incaran elang sampai keadaan aman kembali. Keadaan seperti itu masih berlangsung sampai sekarang.