IKLAN BAWAH
Lupakan ular, ikan hiu, dan singa. Ancaman terbesar bagi
para pelancong yang biasa berwisata ke alam liar, khususnya di negara-negara
tropis, adalah nyamuk. Sekitar 20 persen dari manusia di muka bumi ini sangat
menarik minat nyamuk dan secara konsisten digigit nyamuk dibandingkan yang
lainnya.
Ilmuwan memiliki sejumlah opini mengenai kenapa sebagian
dari kita sangat rentan terhadap serangan serangga tersebut. Juru bicara
Consultant Dermatologist and British Skin Foundation, Dr Anjali Mahto,
mengungkapkan secara pasti sejumlah faktor yang menyebabkan nyamuk tertarik kepada manusia tertentu.
Golong Darah Orang darah O dua kali lebih sering menjadi
sasaran gigitan nyamuk dibandingkan yang bergolongan darah A. Sementara mereka
yang bergolongan darah B berada di antaranya. Karbondioksida Jika kita
mengeluarkan mengeluarkan lebih banyak gas karbondioksida, misalnya di ruang
yang berisi lebih banyak orang, kita akan lebih berpeluang digigit nyamuk.
Metabolisme Olahraga bisa meningkatkan asam laktat yang
membuat kita lebih rentan terhadap gigitan nyamuk. Faktor-faktor genetik
kemungkinan besar juga ikut berperan dalam komposisi zat yang secara alami
dikeluarkan oleh tubuh kita.
Perempuan Hamil Ini jelas karena perempuan hamil lebih
banyak mengeluarkan gas karbondioksida dan memiliki suhu tubuh yang lebih
tinggi.
Memakai Pakaian Berwarna Gelap Nyamuk sangat tertarik kepada
warna-warna gelap seperti hitam dan biru donker karena serangga ini
mengandalkan penglihatan dan penciuman untuk menemukan sasarannya.