Kamis, 02 Juni 2016

Jangan Pakai CD saat Tidur! Ini Bahayanya! Sebarkan Ya!

IKLAN ATS
IKLAN BAWAH
Manfaat tidak memakai celana dalam bagi kesehatan masih menimbulkan pro dan kontra. Pada umumnya baik pria maupun wanita di dunia ini pasti selalu menggunakan celana dalam, baik itu saat beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Orang- orang yang tidak menggunakan celana dalam hingga saat ini masih dianggap tabu dan melanggar adab kesopanan terutama jika kita berada di ruang terbuka. 



Tidak menggunakan celana pada saat tidur jika ditinjau manfaat terhadap kesehatan sebenarnya memberi dampak yang positif. Kita semua tahu bahwa tidur bukan hanya sekedar kebiasaan atau mengembalikan kebugaran tubuh saja tetapi proses perbaikan pada seluruh organ tubuh dan proses detoksifikasi. 

Untuk memperlancar proses tersebut, dilansir doktercantik, perlu ada kebebasan aliran darah ke seluruh jaringan tubuh dan memberi keleluasaan organ tubuh dalam memproduksi hormon-hormon imun. Tidak memakai celana dalam, organ kelamin wanita atau pria sebenarnya mendapatkan ruang gerak yang lebih leluasa dan longgar untuk mendapatkan aliran darah yang optimal.

Sejak kelas 4 SD, malah mungkin ada yang lebih rendah lagi. Namun, ada juga yang baru beberapa tahun setelah kelas 4 SD baru mengenakannya. Aneh? Ya enggak juga. Pertumbuhan tubuh orang kan beda-beda.

Untuk underwear br4, tidak semua cewek punya waktu/masa yang sama untuk mulai mengenakannya. Ada ahli yang mengatakan bahwa kenyataan ini dipengaruhi juga sama urusan keturunan. Coba deh tanya sama ibu kita, kapankah dulu beliau mulai harus mengenakan br4? Biasanya umurnya enggak jauh-jauh amat sama umur saat anaknya juga mulai mengenakan br4.

Fungsi underwear serupa dengan fungsi pakaian luar, yaitu untuk melindungi tubuh kita dari lingkungan luar yang kotor. Berarti, sebagai pelindung mestinya pakaian kita, luar maupun dalam, harus selalu dalam keadaan bersih agar kita terbebas dari penyakit. Pada waktu malam, saat kita seharusnya tertidur, tetap penting lho kita menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta organ reproduksi lewat pakaian yang dikenakan. Coba deh kita perhatikan. Pakaian tidur alias piama hampir selalu berpotongan longgar.

Ternyata potongan ini memang disengaja untuk meningkatkan kenyamanan tidur dan kesehatan tubuh kita. Ada alasan yang lebih ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr Maruyama dari Sapporo, Jepang. Menurutnya, selagi kita dalam keadaan tidur, sebaiknya memang kita tidak menggunakan pakaian dalam, apalagi pakaian dalam yang biasanya menempel ketat di badan kita. Katanya, pakaian yang menekan perut atau dada bisa menekan saraf-saraf tertentu dalam tubuh kita sehingga akan mempengaruhi fungsi organ kita.

Hasil dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan menghasilkan kenyataan bahwa ketatnya pakaian dalam menempel pada tubuh kita dapat menyebabkan munculnya berbagai kelainan pada tubuh kita, seperti diare, sembelit, pusing-pusing, sampai gatal-gatal. Dr Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr Maruyama. Katanya, wanita yang memakai celana dalam dan br4 selagi tidur, apalagi yang dikenakan secara ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan hingga akhirnya mengganggu kegiatan harian yang bersangkutan.

Nah, fakta yang ada menunjukkan bahwa penderita penyakit akibat penggunaan underwear yang ketat itu kian meningkat. Disebutkan, misalnya, jumlah penderita alergi saluran pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Setelah ditelusuri ternyata peningkatan jumlah penderita ini diakibatkan oleh penggunaan pakaian dalam (celana/BH) yang semakin ketat. Ternyata para pemakai underwear ini semakin hari semakin banyak yang meminta pakaian dalam yang ketat karena terdorong oleh keinginan untuk menampakkan kelangsingan tubuh.

Nah, buat kita-kita yang masih remaja dan juga masih kurang pandai/terampil menjaga kesehatan tubuh, melepaskan pakaian dalam menjelang tidur sangat disarankan. Bukan apa-apa, untuk daerah tropis seperti di Indonesia, pakaian dalam dapat dengan mudah merangsang keringat membasahi tubuh. Sementara jika tidak diseka menjelang tidur, keringat ini akan memberi kesempatan pada mikro organisme untuk beraksi pada kulit. Kalau sudah begini, mulai muncul deh kemungkinan timbulnya kelainan pada kulit, seperti kudis dan penyakit-penyakit kulit lainnya.

 
Atas