IKLAN BAWAH
Manfaat tidak memakai
celana dalam bagi kesehatan masih menimbulkan pro dan kontra. Pada umumnya baik
pria maupun wanita di dunia ini pasti selalu menggunakan celana dalam, baik itu
saat beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Orang- orang yang tidak
menggunakan celana dalam hingga saat ini masih dianggap tabu dan melanggar adab
kesopanan terutama jika kita berada di ruang terbuka.
Tidak menggunakan celana
pada saat tidur jika ditinjau manfaat terhadap kesehatan sebenarnya memberi
dampak yang positif. Kita semua tahu bahwa tidur bukan hanya sekedar kebiasaan
atau mengembalikan kebugaran tubuh saja tetapi proses perbaikan pada seluruh
organ tubuh dan proses detoksifikasi.
Untuk memperlancar
proses tersebut, dilansir doktercantik, perlu ada kebebasan aliran darah ke
seluruh jaringan tubuh dan memberi keleluasaan organ tubuh dalam memproduksi
hormon-hormon imun. Tidak memakai celana dalam, organ kelamin wanita atau pria
sebenarnya mendapatkan ruang gerak yang lebih leluasa dan longgar untuk
mendapatkan aliran darah yang optimal.
Sejak kelas 4 SD,
malah mungkin ada yang lebih rendah lagi. Namun, ada juga yang baru beberapa
tahun setelah kelas 4 SD baru mengenakannya. Aneh? Ya enggak juga. Pertumbuhan
tubuh orang kan beda-beda.
Untuk underwear br4,
tidak semua cewek punya waktu/masa yang sama untuk mulai mengenakannya. Ada
ahli yang mengatakan bahwa kenyataan ini dipengaruhi juga sama urusan
keturunan. Coba deh tanya sama ibu kita, kapankah dulu beliau mulai harus
mengenakan br4? Biasanya umurnya enggak jauh-jauh amat sama umur saat anaknya
juga mulai mengenakan br4.
Fungsi underwear serupa
dengan fungsi pakaian luar, yaitu untuk melindungi tubuh kita dari lingkungan
luar yang kotor. Berarti, sebagai pelindung mestinya pakaian kita, luar maupun
dalam, harus selalu dalam keadaan bersih agar kita terbebas dari penyakit. Pada
waktu malam, saat kita seharusnya tertidur, tetap penting lho kita menjaga
kebersihan dan kesehatan tubuh serta organ reproduksi lewat pakaian yang
dikenakan. Coba deh kita perhatikan. Pakaian tidur alias piama hampir selalu
berpotongan longgar.
Ternyata potongan ini
memang disengaja untuk meningkatkan kenyamanan tidur dan kesehatan tubuh kita.
Ada alasan yang lebih ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr Maruyama dari
Sapporo, Jepang. Menurutnya, selagi kita dalam keadaan tidur, sebaiknya memang
kita tidak menggunakan pakaian dalam, apalagi pakaian dalam yang biasanya
menempel ketat di badan kita. Katanya, pakaian yang menekan perut atau dada
bisa menekan saraf-saraf tertentu dalam tubuh kita sehingga akan mempengaruhi
fungsi organ kita.
Hasil dari beberapa
eksperimen yang telah dilakukan menghasilkan kenyataan bahwa ketatnya pakaian
dalam menempel pada tubuh kita dapat menyebabkan munculnya berbagai kelainan
pada tubuh kita, seperti diare, sembelit, pusing-pusing, sampai gatal-gatal. Dr
Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr Maruyama. Katanya,
wanita yang memakai celana dalam dan br4 selagi tidur, apalagi yang dikenakan
secara ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan hingga akhirnya
mengganggu kegiatan harian yang bersangkutan.
Nah, fakta yang ada
menunjukkan bahwa penderita penyakit akibat penggunaan underwear yang ketat itu
kian meningkat. Disebutkan, misalnya, jumlah penderita alergi saluran
pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Setelah ditelusuri ternyata
peningkatan jumlah penderita ini diakibatkan oleh penggunaan pakaian dalam
(celana/BH) yang semakin ketat. Ternyata para pemakai underwear ini semakin
hari semakin banyak yang meminta pakaian dalam yang ketat karena terdorong oleh
keinginan untuk menampakkan kelangsingan tubuh.
Nah, buat kita-kita yang
masih remaja dan juga masih kurang pandai/terampil menjaga kesehatan tubuh,
melepaskan pakaian dalam menjelang tidur sangat disarankan. Bukan apa-apa,
untuk daerah tropis seperti di Indonesia, pakaian dalam dapat dengan mudah merangsang
keringat membasahi tubuh. Sementara jika tidak diseka menjelang tidur, keringat
ini akan memberi kesempatan pada mikro organisme untuk beraksi pada kulit.
Kalau sudah begini, mulai muncul deh kemungkinan timbulnya kelainan pada kulit,
seperti kudis dan penyakit-penyakit kulit lainnya.