IKLAN BAWAH
Buka bersama sudah menjadi kegiatan yg dinanti-nanti oleh kaum muslim, termasuk di Indonesia. Buka bersama yg saya maksud adalah buka bersama dengan teman sekolah, teman kuliah, teman kantor, kecuali dg teman tapi mesra (TTM)😉 Kegiatan bukber ini biasanya dilakukan di pusat kuliner atau di mall.
Sayangnya, yang seringkali terjadi pada saat bukber, mereka hanya fokus pada acara buka bersamanya saja. Sementara sholat magribnya cenderung menjadi urusan belakangan atau malah ‘dilewatkan’ begitu saja.
“Nanti saja, digabung dengan Isya dan tarawih, soalnya tanggung” demikian salah satu alasannya.
“Waduh mas, saya fokus ke makanannya saja dulu soalnya enak dan antrinya lama, daripada saya ga kebagian…”
atau alasan yg lebih ‘parah’ menurut saya “lebih baik makan ingat sholat, daripada sholat ingat makan…” ;-(
Saya sendiri, selama ini apabila hendak buka bersama, mempunyai tips sebagai berikut:
– Ajak teman yang tidak berpuasa. Bisa teman perempuan yg sedang haid atau teman non muslim. Mereka akan mau membantu kita untuk menyiapkan tempat makan atau memesan tempat atau menjaga makanan kita selagi kita sholat Magrib.
– Cari tempat bukber yg berlokasi dekat masjid/tempat sholat. Dengan demikian, tidak butuh waktu lama untuk sholat dan meninggalkan teman2 kita yg sudah menunggu kita (lihat poin di atas)
– Pesan tempat bukber yg cukup privacy, dalam artian bisa dibooking. Pastikan tempat bukber itu tidak sembarangan memberikan tempat yg sudah dibooking ke orang lain. So, kita bisa sholat Magrib dg tenang sebelum menuju lokasi bukber.
– (yang pernah saya lakukan) Sholat Magrib dulu, takjil, baru cari tempat bukber. Resiko: banyak tempat bukber yg penuh, tapi setidaknya hati tenang karena kita sudah menuaikan sholat.
Sumber : tausyiah275.wordpress.com
Sayangnya, yang seringkali terjadi pada saat bukber, mereka hanya fokus pada acara buka bersamanya saja. Sementara sholat magribnya cenderung menjadi urusan belakangan atau malah ‘dilewatkan’ begitu saja.
“Nanti saja, digabung dengan Isya dan tarawih, soalnya tanggung” demikian salah satu alasannya.
“Waduh mas, saya fokus ke makanannya saja dulu soalnya enak dan antrinya lama, daripada saya ga kebagian…”
atau alasan yg lebih ‘parah’ menurut saya “lebih baik makan ingat sholat, daripada sholat ingat makan…” ;-(
Saya sendiri, selama ini apabila hendak buka bersama, mempunyai tips sebagai berikut:
– Ajak teman yang tidak berpuasa. Bisa teman perempuan yg sedang haid atau teman non muslim. Mereka akan mau membantu kita untuk menyiapkan tempat makan atau memesan tempat atau menjaga makanan kita selagi kita sholat Magrib.
– Cari tempat bukber yg berlokasi dekat masjid/tempat sholat. Dengan demikian, tidak butuh waktu lama untuk sholat dan meninggalkan teman2 kita yg sudah menunggu kita (lihat poin di atas)
– Pesan tempat bukber yg cukup privacy, dalam artian bisa dibooking. Pastikan tempat bukber itu tidak sembarangan memberikan tempat yg sudah dibooking ke orang lain. So, kita bisa sholat Magrib dg tenang sebelum menuju lokasi bukber.
– (yang pernah saya lakukan) Sholat Magrib dulu, takjil, baru cari tempat bukber. Resiko: banyak tempat bukber yg penuh, tapi setidaknya hati tenang karena kita sudah menuaikan sholat.
Sumber : tausyiah275.wordpress.com